Show me!

Wednesday, January 18, 2012

Tugas Ujian Tengah Semester PPKH


  1. Review Sheila ; Luka Hati Seorang Gadis Kecil
    Review Sheila Luka Hati Seorang Gadis Kecil (Torey Hayden)
    By : Sri Hildayati
    1335116028
    Tittle                : Sheila (Luka  Hati Seorang Gadis Kecil)
    Author             : Torey Hayden
    Penerbit           : Qanita
    Tanggal Terbit : Oktober 2009
    Asal                 : New York
    Tebal Buku      : 384 ; 20,5 cm
    Cetakan ke      : II
    Penerjemah      : Rahmani Astuti

    Novel Sheila “Luka Hati Seorang Gadis Kecil” karangan penulis berbakat Torey Hayden ini berhasil menarik perhatian dan sukses di pasar internasional. Torey adalah seorang Psikolog dan Guru biasa yang akhirnya menjadi guru bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Lahir 21 Mei 1951 di Livingston, Montana,Amerika Serikat,dengan nama lengkap Victoria Lynn Hayden. Meraih gelar Bachelor of Arts di bidang kimia,fisika. Namun lebih tertarik bekerja menangani anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus. Torey Hayden kemudian mengambil gelar Master di bidang pendidikan khusus. Dia juga sempat melanjutkan pendidikannya di tingkat doktoral ,tetapi tidak menyelesaikannya. Dia adalah mantan Presiden,North Wales Childline (badan amal penyuluhan penganiayaan anak Inggris),penasihat penganiayaan anak,konsultan kemiskinan anak-anak/penganiayaan anak,konsultan korban bulan-bulanan. Dia juga seorang penyelia situs arkeologi.
    Penulis berbakat yang telah bercerai dan mempunyai seorang putri bernama Sheena  ini menjadi insipirasi bagi banyak orang, guru, orang tua, dan psikolog terutama dalam mendidik anak berkebutuhan khusus. Saya pun sangat terinspirasi dari dia sebagai guru pendidikan luar biasa.
    Torey mengajar di dalam kelas yang berisi delapan anak yang berbeda  dari anak-anak pada umumnya. Seorang anak pernah mencoba bunuh diri dua kali , seorang anak buta, seorang lagi agresif,dua orang anak menderita autisme,seorang skizofrenia,seorang lagi mengalami penganiayaan fisik dan seksual. Yang terakhir seorang anak yang menderita beragam macam fobia.
    Delapan anak ini akhirnya menjadi sembilan setelah kedatangan seorang gadis kecil berumur 6 tahun bernama Sheila.Kelas Torey ini adalah pemberhentian terakhir sebelum anak-anak itu dimasukkan ke rumah sakit negara.
    Buku Sheila “Luka Hati Seorang Gadis Kecil” ini berisikan kisah hidup seorang gadis kecil yang mengalami masalah dalam psikologis nya.  Di usia nya yang baru 6 tahun telah membakar seorang anak laki-laki di malam November yang dingin.Namun ternyata dia memiliki potensi besar yang jarang dimiliki anak-anak seusianya. Torey terkejut saat tes IQ nya mencapai 180.
    Awal masuk ke kelas Torey, Sheila adalah  seorang gadis yang mengalami kekerasan emosional dan juga perilaku seksual. Ia keras,tidak mampu menangis mengungkapkan kesedihannya. Dia juga tidak mau berbicara,dan mengalami gangguan emosional yang hebat. Sheila berperilaku membangkakng,ini mungkin karena ibunya meninggalkannya di jalan saat berusia 4 tahun dan juga mempunyai seorang ayah yang pemabuk dan tak mampu mengasuhnya secara layak.Dan dia juga tidak tahu bagaimana cara mencintai itu.Sheila anak yang paling anti dengan kritikan, apabila suatu pekerjaanya salah dan disalahkan dia tidak dapat mengendalikan emosi nya dan mengamuk,melampiaskannya pada barang-barang yang ada disekitarnya.Maka tidak jarang kelas ini menjadi kacau berantakan jika Sheila mengamuk.Kondisi badan yang bau, seperti layaknya seorang anak yang tidak terurus.Gangguan emosional yang disebabkan oleh kurangnya kasih sayang pada dirinya dan kekerasan yang dia alami pada saat usia yang masih terlalu dini, baik itu kekerasan fisik maupun mentalnya. Dia mempunyai sudut favorit yang disediakan oleh Torey untuk tempat dia menenangkan diri sampai dia bisa bergabung kembali denga teman-temannya yang lain .
    Sheila yang pada awalnya tidak mau berbicara ataupun berbaur dengan anak lainnya dapat diluluhkan oleh guru yang luar biasa seorang Torey Hayden. Akhirnya perlahan Sheila mau berbicara dengan logat atau dialek yang menurut Torey terdengar aneh dan mungklin adalah ciptaan dia sendiri. Setelah Sheila mau berbicara sedikit demi sedikit Torey menyadari  bahwa anak itu mempunyai kosa kata yang komplit dan mencengangkan bagi anak-anak se usia nya.
    Buku ini terdiri 20 Bab. Setiap Bab menggambarkan keseharian yang dilalui Torey untuk menghadapi murid-murid nya terkhusus Sheila. Bab I sampai IV menceritakan masa-masa perilaku Sheila yang benar-benar keras dan mengalami gangguan emosi yang luar biasa. Tidak mau bergabung dan berbicara sama sekali dengan murid-murid lainnya untuk belajar di kelas.Namun pada Bab V ini Sheila sudah mulai berbicara untuk pertama kalinya kepada Torey. Ketika itu dia kembali dari kamar mandi membersihkan sisa-sisa noda coklat pisang di mulutnya. Dia merasa heran mengapa murid-murid yang lain yang lebih besar darinya tidak ke kamar mandi dan pipis di celana, sementara dia seorang gadis berusia enam tahun sanggup melakukannya sendiri. Torey terkejut dengan tiba-tibanyanya Sheila berbicara untuk pertama kalinya dan membuat suatu kelucuan saat menanyakan kelas itu apakah kelas gila.Karena ayahnya mengatakan bahwa itu kelas gila dan dia adalah gila. Menurut saya kelucuannya timbul ketika dia menanyai Torey dengan kepolosannya apakah dia (Torey) juga gila.
    Di buku ini tergambar Torey sangat pandai sekali memperlakukan anak-anak berkebutuhan khusus ini. Biasanya setiap pagi Torey mengadakan diskusi untuk membuat suasana keakraban dan membuat anak-anak berani bicara dan mengeluarkan ide-ide yang ada di fikiran mereka.Awalnya Sheila sama sekali tidak ingin bergabung dengan mereka. Namun Torey tidak memaksa. Torey malah bisa menimbulkan keinginan Sheila sehingga dia mau secara sendiri untuk bergabung dan mengeluarkan pendapat.
    Torey menyediakan tempat khusus di sudut kelas untuk tempat Sheila menyendiri menenangkan diri apabila sedang tidak ingin bergabung atau marah. Di tempat itu Sheila dibiarkan sendiri dan tidak diganggu sehingga dia bisa mengendalikan emosi yang berlebihan dalam dirinya. Setiap Sheila marah tidak jarang alat-alat di dalam kelas habis rusak dan berantakan. Suasana kelas menjadi panik, semua murid menangis dan menjerit. Bisa dibayangkan bagaimana kacaunya suasana kelas dikala itu. Dengan kecerdasan Torey dan di bantu oleh 2 orang asistennya Anton dan Witney akhirnya kelas dapat ditenangkan.
    Setiap hari Sheila selalu datang ke sekolah dengan menumpangi mobil SMU dari perkampungan migran.Begitupun sore harinya. Dia selalu datang ke sekolah dengan menggunakan pakaian kaos dan celana terusan yang sama yang kotor dan berbau pesing.
    Dari sisi lain Torey melihat dia sebagai sosok gadis kecil yang cantik dengan rambut pirang yang lurus terurai di bahunya.
    Suatu hari Torey membujuk Sheila untuk membersihkan dirinya dan membuat dia jauh lebih cantik. Dia memberikan jepit rambut tapi Sheila tidak mau menerimanya dengan alasan akan dimarahi ayahnya kalau dia menerima barang itu,sebab ayahnya akan mengira itu sedekah dan dia tiak boleh menerima sedekah. Namun,akhirnya Torey meyakinkan Sheila, bahwa dia hanya akan memakai itu selama di sekolah saja dan  Sheila mau menerimanya. Sheila pun mau untuk dibersihkan badanya. Karena biasanya setiap pagi dia datang lebih awal dari teman-temannya yang lain,maka waktu sebelum teman-temanya datang itu digunakan Torey untuk membersihkan Sheila. Setiap hari baju kaos dan celana terusannya di bawa Anton ke Loundry dan Sheila memakai baju yang diberikan Torey. Sore harinya ketika akan pulang dia kembali memakai baju kaos nya yang di loundry itu. Semakin hari perilaku Sheila semakin membaik, dia menjadi mengerti cara menyayangi dan disayangi. Dia sudah jarang sekali mengamuk dan ketika oekerjaanya dikoreksi dia masih agak susah untuk itu, tapi untuk mengendalikan emosinya dia sangat jauh berkembang ketika awal dia masuk ke kelas itu.
    Salah satu bagian novel ini yang menarok bagi ku adalah saat Sheila membaca cerita the little prince bersama Torey sebagai berikut
    menjinakkan pada pangeran kecil didepannya.
    “Menjalin“Menjinakkan artinya menjalin ikatan.” Kata sang rubah ketika ia bertanya tentang arti ikatan?” Tanya sang pangeran
    “ya, begitulah. Bagiku, kamu saat ini tidak lebih dari seorang bocah kecil lainnya. Dan aku tidak membutuhkanmu. Dan kamu sendiri tidak membutuhkanku. Bagimu, aku tidak lebih dari seekor rubah seperti ratusan ribu rubah lainnya. Tapi jika kamu menjinakkan aku, kita akan saling membutuhkan.  Bagiku kamu akan jadi satu satunya didunia ini. Dan bagimu aku akan menjadi satu satunya didunia ini. Jika kamu menjinakkan aku, akan terasa matahari menyinari hidupku. Aku akan mengenali  langkah yang terdengar berbeda. Ketika langkah langkah lain mendorongku bergegas kembali kebawah tanah, tapi langkahmu akan memanggilku, seperti musik…”  kata sang rubah.
    Kemudian pangeran kecil bertanya… “ Apa yang harus kulakukan untuk menjinakkanmu?”
    “Kamu harus sabar sekali.. Pertama tama kamu harus duduk agak jauh dariku. Aku akan memandangmu dari sudut mataku. Dan kamu tidak boleh berkata apa apa. Kata kata adalah sumber kesalahpahaman.”
    Pangeran kecilpun mempelajari sesuatu. Lalu ia menatap sekuntum bunga mawar ditangannya, dan mengalihkan pandangan kepada bunga bunga mawar lainnya.
    “Kamu tidak seperti bunga mawar milikku, tapi setiap hari kamu akan lebih dekat denganku.. jadi kamu tidak ada artinya. Tidak ada yang menjinakkan kamu. Kamu seperti rubahku ketika pertama kali aku mengenalnya. Dia hanya seekor rubah seperti ratusan ribu rubah lainnya. Mawarku persis seperti kamu. Tapi hanya dialah yang lebih penting daripada ratusan ribu mawar lain. Karena demi dialah aku membunuh ulat, karena dialah aku mau mendengarkan. Ketika dia mengomel atau membual aku bahkan tidak berkata apa apa, karena dia adalah mawarku.”
    Sang rubahpun tersenyum, lalu berkata “Aku akan memberimu rahasia. Rahasaia yang sangat sederhana hanya dengan hatilah orang bisa melihat dengan benar; hal yang terpenting itu tidak dapat dilihat dengan mata. Apakah yang terpenting yang tidak dapat dilihat dengan mata? Ialah waktu yang telah kamu habiskan untuk mawarmu. Itulah yang membuat mawarmu begitu penting.”
    Saat itu Sheila menegerti bahwa mungkin itu yang dilakukan Torey kepadanya. Torey telah menjinakannya dan dia berterima kasih terhadap itu. Dia telah begitu akrab denga Torey dan menyayangi Torey seperti ibunya sendiri.
    Bagian lain dari Bab novel ini yang saya sukai adalah Bab 15 Pengadilan dan Baju Baru. Di Bab itu diceritakan Sheila yang akan dipindahlan ke rumah sakit negara karena selama ini kelasnya Torey hanyalah persinggahan sementara sebelum rumah sakit negara selesai. Namun, Torey tidak menyetujui hal tersebut dan memperjuangkan hak hak Sheila di pengadilan. Akhirnya pengadilan dimenangkan oleh pihak Sheila atau Torey. Dan saat itu lah pertama kalinya Torey melihat ayah Sheila tidak mabuk dan terlihat sekali berusaha memakai pakaian yang terbaik yang dia punya. Untuk kemengangan itu Sheila diajak Torey bersama kekasihnya Chad yang juga menjadi pengacaranya Sheila tanpa bayaran merayakannya dengan makan pizza terbesar pada menu restoran yang dia kunjungi. Sheila juga diberikan gaun karena Torey tahu bahwa Sheila sangat sekali menginginkan gaun seperti yang dipakai Susannah Joy teman sekelas nya itu melalui surat yang ditulis Sheila di kotak Jin.Saat itu Sheila merasa punya keluarga dan menginginkan Torey sebagai ibunya dan Chad sebagai ayahnya.Malam itu mereka begitu menikmati perannya masing-masing sampai akhirnya Sheila diantarkan ke rumahnya.
    Begitulah sedikit gambaran dari cerita Sheila tersebut yang pada kahirnya dia harus mengalami perilaku yang keji dari pamannya. Dan harus masuk rumah sakit.
    Akhir dari cerita novel ini, Torey akhirnya berpisah dengan Sheila karena sudah merupakan akhir tahun ajaran. Torey pun melanjutkan Studi S2 nya. Anton mendapat beasiswa untuk melanjutkan Studi S1 pendidikan luar biasa. Sedang Withney bekerja di tempat lain.
    Sebagian murid-murid Torey di kelas itu sudah bisa di tempatkan di kelas reguler,tapi sebagian juga ada yang masih di kelas khusus. Namun Torey umumnya Torey telah memperlihatkan keberhasilannya dalam mendidik anal-anak tersebut. Sheila akan dipindahkan pada kelas normal dan loncat kelas, karena kemampuannya yang tinggi.
    Walaupun Sheila berat menerima kenyataan perpisahan itu, dia akhirnya bisa menerima dan mengerti.
    Saat membaca Novel ini penulis bisa menggambarkan bagaimana suatu peristiwa itu berlangsung. Sehingga seakan-akan kita berada di tempat kejadian.Namun pada bagian yang lainnya kita bisa saja marah terbawa alur cerita karena kehebatan goresan pena si penulis.
    Alur ceritanya maju dan tidak berbelit-belit. Dengan menggunakan sudut pandang orang pertama seakan akan kisah ini dibacakan langsung oleh Torey nya sendiri.
    Namun, ada sebagian kecil kalimat langsung yang ditulis oleh Torey ini tidak menggunakan keterangan siapa yang berbicara sehingga agak sedikit kurang dimengerti.
    Secara keseluruhan Novel ini sangat bagus dan  mempunyai pesan yang luar biasa. Setiap sifat manusia berbeda-beda. Dan kita dapat mengambil contoh sikap Torey dalam menangani perbedaan itu. Kekurangan dari novel ini justru membuatnya menjadi kelebihan tersendiri.  Banyak pelajaran yang dapat kita ambil dari novel ini terutama bagaimana cara menyikapi dan mendidik anak-anak dengan berbagai gangguan. Novel ini bagus seekali untuk di baca dan membuat kita ingin membaca karya Torey Hayden yang lainnya.
     

No comments:

Post a Comment

Followers