Show me!

Monday, March 12, 2012

Anak "Gifted" Tak Sekadar Cerdas


Anak "Gifted" Tak Sekadar Cerdas

 Rabu, 18 Agustus 2010 12:36 |   Author: Administrator | 
Seorang anak cerdas istimewa dan berbakat istimewa (CI+BI) atau gifted berbeda dengan anak cerdas. Slamet Rahardjo, budayawan sekaligus pemerhati anak gifted menyampaikan bahwa anak giftedmemiliki kemampuan abstraksi, analisis, dan kreativitas yang jauh luar biasa dibanding anak cerdas.
Dalam dialog kebudayaannya di acara Malam Peduli Anak Duafa Berbakat, Senin (16/8/2010) malam, di Jakarta, Slamet mencontohkan perbedaan anak gifted dengan anak cerdas. "Secara karakteristik mereka (gifted) sangat waspada. Positifnya, cepat mengetahui ada masalah. Negatifnya, senang mengoreksi. Mereka juga memiliki selera humor yang tinggi. Positifnya, mampu menertawakan diri sendiri. Negatifnya, membuat lelucon dengan mengorbankan orang lain," kata Slamet.
Selain itu, seorang anak cerdas, lanjut Slamet akan menjawab pertanyaan dengan benar. Sementara anak gifted akan mempersoalkan suatu pertanyaan. "Anak cerdas berminat dengan sesuatu, namun anak gifted penasaran akan sesuatu," katanya.
Kemudian, anak cerdas memiliki gagasan yang bagus dan populer sementara anak gifted memiliki gagasan yang konyol, aneh, dan di luar keumuman. "Maka anak gifted seringkali menjadi inisiator," ujar Amril Muhammad, pengajar Cugenang Gifted School, sekolah yang dirancang untuk mengkomodasi kebutuhan anak gifted.
Seorang anak gifted bukanlah anak yang rajin belajar, berbeda dengan anak cerdas. Namun hasil ujian mereka selalu bagus. "Ketika ujian, anak cerdas menjawab soal sesuai yang ditanyakan tapi giftedmemperluas konteks jawaban," kata Slamet.
Perbedaan lainnya, anak cerdas menyukai linearitas sementara anak gifted menyukai kompleksitas. Anak cerdas adalah pemerhati yang baik sedangkan anak gifted adalah pengamat yang kritis.
Untuk menguasai materi, anak cerdas membutuhkan 6-8 kali pengulangan sementara gifted hanya butuh 1-2 kali pengulangan. Anak cerdas dapat memahami gagasan orang lain dengan baik sementaragifted membentuk gagasannya sendiri.
Saat anak cerdas menyelesaikan tugas yang diberikan, gifted lebih senang memulai proyeknya sendiri. "Mereka bagus menciptakan sesuatu yang baru," kata Amril.
Kemudian seorang anak gifted, kata Amril, lebih senang bergaul dengan orang dewasa dibanding anak sebaya. Adapun kemampuan anak gifted menurut Amril mencapai 4 kali anak biasa.Mereka memiliki kecerdasan intelektual very superior atau skor IQ di atas 130.
Tingkat kreativitas dan komitmen kerja anak gifted pun luar biasa. Dengan perkembangan motorik yang melebihi anak biasa, gifted memiliki daya serap yang tinggi juga daya lontar yang tinggi.
"Maka mereka cenderung terlihat nakal dan penasaran tinggi, tidak bisa diam," imbuh Amril.
Oleh karena itulah, metode pendidikan bagi anak gifted tidak dapat disamakan dengan anak biasa atau anak cerdas. "Kita memberikan informasi-informasi saja yang dapat mereka akses sendiri," tutur Amril.
Cerdas dan Cerdas Istimewa, Inilah Perbedaannya...
CERDAS
CERDAS ISTIMEWA
Menjawab pertanyaan dengan benar    
Mempersoalkan pertanyaan
Berminat dengan sesuatu                   
Penasaran dengan sesuatu
Menunjukkan perhatian                     
Terlibat emosional, mental, dan fisik
Gagasan bagus, populer                     
Gagasan aneh, konyol, tidak umum      
Bekerja keras agar sukses ujian          
Jarang belajar, hasil ujian bagus
Menjawab soal sesuai pertanyaan       
Memperluas konteks pertanyaan
Suka linearitas                                   
Gemar kompleksitas
Pemerhati yang baik                           
Pengamat yang kritis, bawel
Mendengarkan penuh minat                 
Menyimak untuk siap berdebat
6-8 kali pengulangan materi                 
Cukup 1-2 kali pengulangan
Memahami gagasan orang lain             
Membentuk gagasan sendiri
Senang berteman dengan sebaya          
Bergaul dengan orang dewasa
Menarik kesimpulan                            
Mempertanyakan keputusan
Menyelesaikan tugas yang diberikan      
Memulai proyek sendiri     

            Cerdas dengan cerdas istimewa memang merupakan suatu hal yang berbeda. Berdasarkan penjelasan artikel diatas saya menangkap bahwa anak cerdas itu tipikal anak yang lebih suka menyelesaikan suatu permasalahan yang telah dikonsep.
Sedangkan anak cerdas istimewa atau anak gifted adalah tipikal anak yang lebih cendrung membuat gagasan sendiri atau mengkonsep. Hal itu tentu suatu hal yang sangat berbeda. Secara harfiahnya dua jenis anak ini mempunyai umur yang sama.
 Anak – anak akan melakukan hal-hal yang umum seperti mengerjakan tugas tepat waktu dan pekerjaan anak-anak lainnya. Sedangkan anak gifted ini akan membuat suatu tugas baru yang dia ciptakan sendiri. Anak gifted ini telah mampu melakukan hal-hal yang seharusnya dilakukan oleh orang yang dewasa yang berumur jauh lebih tua. Bahkan mungkin lebih pintar.

            Berdasarkan pembahasan dari artikel diatas, dari segi positifnya anak gifted jika diberikan suatu pelayanan yang sesuai dengan kemampuannya mereka akan menjadi suatu aset yang istimewa dan mungkin bisa akan menjadi ahli dalam suatu bidang, atau ilmuan. Hal ini harus dimanfaatkan oleh negara kita , bisa jadi anak cerdas istimewa ini menjadi orang pertama ilmuan dari Indonesia.
Segi positifnya yang lain, anak gifted cendrung lebih kritis dan tingkat keingintahuannya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Dengan sifat ini pola pikir anak gifted akan berbeda dari anak cerdas umumnya. Gifted akan cendrung lebih fokus dan mengkaji lebih dalam , menelusuri sebab dan bagaimana proses terjadinya sesuatu dan lain sebagainya. Berbeda dengan anak cerdas mereka hanya mempelajari yang telah ada.
Anak gifted ini akan membuat proyek sendiri yang pada anak seusianya belum sanggup untuk membuatnya.  Lainnya anak gifted mempunyai kemampuan jauh diatas usia nya sehingga anak gifted menyerupai sifat orang dewasa , berdasarkan cara pemikirannya , penalarannya.  Oleh karena itu anak gifted lebih cendrung bergaul dengan orang dewasa daripada teman sebayanya. Bisa jadi karena mereka merasa lebih cocok dengan pemikiran orang dewasa karena kemajuan usia mentalnya yang jauh lebih maju dari usia lahirnya.  Berdasarkan pembahasan diatas anak gifted ini bahkan mempunyai kemampuan intelegency 4 kali diatas IQ anak-anak seusianya, mereka memiliki IQ very superior  atau diatas 130. 
Anak cerdas  istimewa ini harus dikembangkan sesuai dengan kebutuhannya, bisa jadi mereka akan membenahi Indonesia kedepannya. Karena menurut pembahasan artikel diatas anak ini mempunyai komitmen kerja yang tinggi.
            Dampak buruknya anak gifted cendrung emosional dan egois. Mereka ingin memaksakan pendapat sendiri. Suka mengamuk dan merasa terasingkan. Karena mereka berbeda dari dua sisi kehidupan. Mereka berbeda dengan anak-anak seusianya karena usia mentalnya yang jauh dari usia kalendernya. Namun jika digabungkan dengan orang dewasa mereka juga berbeda karena mereka belum bisa dikatakan dewasa, dengan usia kanak-kanak.
            Pemikirannya yang kritis,tidak masuk akal dan konyol, gagasan aneh dan tidak umum tidak jarang ditolak bagi orang-orang yang tidak mengerti sehingga anak ini akan merasa rendah, tidak berharga yang akan membuat potensi dalam diri mereka ini mati dan bahkan akan menjadi jauh lebih buruk dari hal sewajarnya. Oleh karena saya setuju sekali dengan pendapat Amril , metode pendidikan bagi anak gifted tidak dapat disamakan dengan anak biasa atau anak cerdas” . Karena anak ini bukan hanya sekedar cerdas yang dipaparkan diatas, mereka cerdas istimewa. Istimewa dari anak cerdas umumnya.
Cerdas karena sudah pada hakikatnya diberikan oleh Tuhan dan harus dioptimalkan agar dapat terealisasi dengan baik dan berguna.
Sumber :
PUSDIKLAT Perindustrian-Kementrian Perindustrian Republik Indonesia


No comments:

Post a Comment

Followers