Anak "Gifted" Tak Sekadar
Cerdas
Seorang
anak cerdas istimewa dan berbakat istimewa (CI+BI) atau gifted berbeda dengan anak cerdas. Slamet
Rahardjo, budayawan sekaligus pemerhati anak gifted menyampaikan bahwa anak giftedmemiliki kemampuan
abstraksi, analisis, dan kreativitas yang jauh luar biasa dibanding anak
cerdas.
Dalam
dialog kebudayaannya di acara Malam Peduli Anak Duafa Berbakat, Senin
(16/8/2010) malam, di Jakarta, Slamet mencontohkan perbedaan anak gifted dengan anak cerdas. "Secara
karakteristik mereka (gifted) sangat waspada. Positifnya, cepat mengetahui
ada masalah. Negatifnya, senang mengoreksi. Mereka juga memiliki selera humor
yang tinggi. Positifnya, mampu menertawakan diri sendiri. Negatifnya, membuat
lelucon dengan mengorbankan orang lain," kata Slamet.
Selain
itu, seorang anak cerdas, lanjut Slamet akan menjawab pertanyaan dengan benar.
Sementara anak gifted akan mempersoalkan suatu pertanyaan.
"Anak cerdas berminat dengan sesuatu, namun anak gifted penasaran akan sesuatu," katanya.
Kemudian,
anak cerdas memiliki gagasan yang bagus dan populer sementara anak gifted memiliki gagasan yang konyol, aneh,
dan di luar keumuman. "Maka anak gifted seringkali menjadi inisiator,"
ujar Amril Muhammad, pengajar Cugenang Gifted School, sekolah yang dirancang
untuk mengkomodasi kebutuhan anak gifted.
Seorang
anak gifted bukanlah anak yang rajin belajar, berbeda dengan anak cerdas. Namun
hasil ujian mereka selalu bagus. "Ketika ujian, anak cerdas menjawab soal
sesuai yang ditanyakan tapi giftedmemperluas
konteks jawaban," kata Slamet.
Perbedaan
lainnya, anak cerdas menyukai linearitas sementara anak gifted menyukai kompleksitas. Anak cerdas
adalah pemerhati yang baik sedangkan anak gifted adalah pengamat yang kritis.
Untuk
menguasai materi, anak cerdas membutuhkan 6-8 kali pengulangan sementara gifted hanya butuh 1-2 kali pengulangan. Anak
cerdas dapat memahami gagasan orang lain dengan baik sementaragifted membentuk gagasannya sendiri.
Saat
anak cerdas menyelesaikan tugas yang diberikan, gifted lebih senang memulai proyeknya
sendiri. "Mereka bagus menciptakan sesuatu yang baru," kata Amril.
Kemudian
seorang anak gifted,
kata Amril, lebih senang bergaul dengan orang dewasa dibanding anak sebaya.
Adapun kemampuan anak gifted menurut Amril mencapai 4 kali anak
biasa.Mereka memiliki kecerdasan intelektual very superior atau skor IQ di atas
130.
Tingkat
kreativitas dan komitmen kerja anak gifted pun luar biasa. Dengan perkembangan
motorik yang melebihi anak biasa, gifted memiliki daya serap yang tinggi juga
daya lontar yang tinggi.
"Maka
mereka cenderung terlihat nakal dan penasaran tinggi, tidak bisa diam,"
imbuh Amril.
Oleh
karena itulah, metode pendidikan bagi anak gifted tidak dapat disamakan dengan
anak biasa atau anak cerdas. "Kita memberikan informasi-informasi saja
yang dapat mereka akses sendiri," tutur Amril.
Cerdas dan Cerdas Istimewa, Inilah Perbedaannya...
CERDAS |
CERDAS ISTIMEWA |
Menjawab pertanyaan dengan benar |
Mempersoalkan pertanyaan |
Berminat dengan sesuatu
|
Penasaran dengan sesuatu |
Menunjukkan perhatian
|
Terlibat emosional, mental, dan fisik |
Gagasan bagus, populer
|
Gagasan aneh, konyol, tidak umum |
Bekerja keras agar sukses ujian
|
Jarang belajar, hasil ujian bagus |
Menjawab soal sesuai pertanyaan |
Memperluas konteks pertanyaan |
Suka linearitas
|
Gemar kompleksitas |
Pemerhati yang baik
|
Pengamat yang kritis, bawel |
Mendengarkan penuh minat
|
Menyimak untuk siap berdebat |
6-8 kali pengulangan materi
|
Cukup 1-2 kali pengulangan |
Memahami gagasan orang lain
|
Membentuk gagasan sendiri |
Senang berteman dengan sebaya
|
Bergaul dengan orang dewasa |
Menarik kesimpulan
|
Mempertanyakan keputusan |
Menyelesaikan tugas yang diberikan |
Memulai proyek sendiri |
Cerdas
dengan cerdas istimewa memang merupakan suatu hal yang berbeda. Berdasarkan
penjelasan artikel diatas saya menangkap bahwa anak cerdas itu tipikal anak
yang lebih suka menyelesaikan suatu permasalahan yang telah dikonsep.
Sedangkan anak cerdas istimewa atau anak gifted adalah
tipikal anak yang lebih cendrung membuat gagasan sendiri atau mengkonsep. Hal
itu tentu suatu hal yang sangat berbeda. Secara harfiahnya dua jenis anak ini
mempunyai umur yang sama.
Anak – anak akan
melakukan hal-hal yang umum seperti mengerjakan tugas tepat waktu dan pekerjaan
anak-anak lainnya. Sedangkan anak gifted ini akan membuat suatu tugas baru yang
dia ciptakan sendiri. Anak gifted ini telah mampu melakukan hal-hal yang
seharusnya dilakukan oleh orang yang dewasa yang berumur jauh lebih tua. Bahkan
mungkin lebih pintar.
Berdasarkan
pembahasan dari artikel diatas, dari segi positifnya anak gifted jika diberikan
suatu pelayanan yang sesuai dengan kemampuannya mereka akan menjadi suatu aset
yang istimewa dan mungkin bisa akan menjadi ahli dalam suatu bidang, atau
ilmuan. Hal ini harus dimanfaatkan oleh negara kita , bisa jadi anak cerdas
istimewa ini menjadi orang pertama ilmuan dari Indonesia.
Segi positifnya yang lain, anak gifted cendrung lebih kritis
dan tingkat keingintahuannya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak
seusianya. Dengan sifat ini pola pikir anak gifted akan berbeda dari anak
cerdas umumnya. Gifted akan cendrung lebih fokus dan mengkaji lebih dalam ,
menelusuri sebab dan bagaimana proses terjadinya sesuatu dan lain sebagainya.
Berbeda dengan anak cerdas mereka hanya mempelajari yang telah ada.
Anak gifted ini akan membuat proyek sendiri yang pada anak
seusianya belum sanggup untuk membuatnya.
Lainnya anak gifted mempunyai kemampuan jauh diatas usia nya sehingga
anak gifted menyerupai sifat orang dewasa , berdasarkan cara pemikirannya ,
penalarannya. Oleh karena itu anak
gifted lebih cendrung bergaul dengan orang dewasa daripada teman sebayanya.
Bisa jadi karena mereka merasa lebih cocok dengan pemikiran orang dewasa karena
kemajuan usia mentalnya yang jauh lebih maju dari usia lahirnya. Berdasarkan pembahasan diatas anak gifted ini
bahkan mempunyai kemampuan intelegency 4 kali diatas IQ anak-anak seusianya,
mereka memiliki IQ very superior atau
diatas 130.
Anak cerdas istimewa
ini harus dikembangkan sesuai dengan kebutuhannya, bisa jadi mereka akan
membenahi Indonesia kedepannya. Karena menurut pembahasan artikel diatas anak
ini mempunyai komitmen kerja yang tinggi.
Dampak
buruknya anak gifted cendrung emosional dan egois. Mereka ingin memaksakan
pendapat sendiri. Suka mengamuk dan merasa terasingkan. Karena mereka berbeda
dari dua sisi kehidupan. Mereka berbeda dengan anak-anak seusianya karena usia
mentalnya yang jauh dari usia kalendernya. Namun jika digabungkan dengan orang
dewasa mereka juga berbeda karena mereka belum bisa dikatakan dewasa, dengan
usia kanak-kanak.
Pemikirannya
yang kritis,tidak masuk akal dan konyol, gagasan aneh dan tidak umum tidak
jarang ditolak bagi orang-orang yang tidak mengerti sehingga anak ini akan
merasa rendah, tidak berharga yang akan membuat potensi dalam diri mereka ini
mati dan bahkan akan menjadi jauh lebih buruk dari hal sewajarnya. Oleh karena
saya setuju sekali dengan pendapat Amril “,
metode pendidikan bagi anak gifted tidak dapat disamakan dengan
anak biasa atau anak cerdas” . Karena anak ini
bukan hanya sekedar cerdas yang dipaparkan diatas, mereka cerdas istimewa.
Istimewa dari anak cerdas umumnya.
Cerdas
karena sudah pada hakikatnya diberikan oleh Tuhan dan harus dioptimalkan agar
dapat terealisasi dengan baik dan berguna.
Sumber :
PUSDIKLAT
Perindustrian-Kementrian Perindustrian Republik Indonesia
No comments:
Post a Comment